Senin, 29 Maret 2010

Tips mendeteksi keberadaan Virus


Tips ini mungkin bermanfaat, terutama disaat komputer kita atau teman kita kok tiba-tiba “aneh”. Ada beberapa indikasi yang mungkin bisa dijadikan dasar untuk memperkirakan apakah komputer kita terinfeksi virus ( Untuk Sistem Operasi Windows ), diantaranya :

  • Komputer mulai berjalan sangat lambat, ini juga bisa terjadi karena banyaknya program yang kita install dan berjalan di background
  • Munculnya file-file aneh di folder tertentu. Misalnya file yang bernama sama dengan file dokumen atau nama folder
  • Komputer sering restart atau mati sendiri sewaktu-waktu atau kita membuka program khusus seperti Task Manager, anti virus dan lainnya
  • Adanya logo tertentu jika kita klik kanan My Computer > Properties
  • Hilangnya beberapa opsi di komputer atau program tidak bisa berjalan, seperti tidak bisa membuka Folder Options atau menunya hilang, tidak bisa menjalankan Registry Editor, Membuka kotak Run, Command Prompt dan lainnya
  • Program Anti virus dan sejenisnya tidak bisa berjalan
  • Terkadang muncul pesan-pesan aneh seperti puisi dan sejenisnya

Jika komputer anda mengalami beberapa indikasi diatas, berikut tips untuk mencari lokasi virus yang kemungkinan menyerang komputer kita.

Untuk melakukan pengecekan, pertama-tama silahkan dibuka program Autoruns , kemudian pilih tab Logon. Daftar yang ditampilkan merupakan file-file atau program yang berjalan bersama Windows ketika kita mengaktifkan komputer. Jika ada file-file yang aneh atau tidak penting maka bisa di non aktifkan, dengan menghilangkan tanda check. Tetapi hati-hati, jangan salah menonaktifkan program, karena bisa berakibat Windows tidak berhasil hidup. Berikut beberapa daftar yang merupakan program atau aplikasi yang dimiliki Windows dan sebaiknya tetap dibiarkan, jangan dihilangkan tanda checknya :

  • rdpclip, merupakan aplikasi utama yang menangani masalah Copy File. Menyediakan fungsi bagi Terminal Services server yang mengijinkan copy dan paste antara server dan client. Program is important penting untuk kestabilan dan keamanan komputer, jadi biarkan saja
  • userinit, merupakan kunci proses di sistem operasi Windows. Pada proses boot-up aplikasi ini mengatur urutan start up yang diperlukan, seperti Koneksi jaringan, dan Windows Shell. Program ini sangat penting, jangan dimatikan
  • explorer, merupakan program manager atau Windows Explorer. Aplikasi ini mengatur Tampilan Windows, Start Menu, taskbar, DEsktop dan File Manager. Jika dimatikan maka tampilan/antarmuka windows tidak akan muncul.
  • ctfmon, merupakan proses aplikasi yang dimiliki Microsoft Office, mengatur masalah Alternative User Input Text Input Processor (TIP) dan Microsoft Office XP Language Bar. Program ini tidak harus jalan, tetapi sebaiknya tidak dimatikan.

Ketiga file pertama merupakan aplikasi yang biasanya senantiasa ada di sistem operasi windows ( kecuali windows 9x / ME, yang mungkin hanya userinit dan explorer), dan seharusnya dibiarkan saja, sedang aplikasi keempat muncul jika terdapat aplikasi Microsoft Office di sistem. Dan penting diperhatikan bahwa dua aplikasi pertama diatas ( rdpclip dan userinit ) lokasinya ( kolom Image Path ) ada di C:\Windows\sistem32, aplikasi explorer ada di folder C:\Windows, sedang ctfmon ada di folder C:\Windows\sistem32, dengan asumsi kita install Sistem operasi di Drive C:. Selain keempat file diatas, bisa dicermati lokasi filenya dikolom Image Path, Apakah file tersebut merupakan anti virus, anti spyware, Sound manager, tools untuk printer dan sebagainya. Jika ada aplikasi yang lokasinya di tempat aneh atau di windows system, tetapi kita tidak mengenalinya atau tidak pernah menginstall aplikasi tersebut, bisa jadi merupakan virus.

Ada beberapa hal ketika kita mencermati daftar yang ada dalam Autoruns tersebut. Terkadang virus, Trojan, Malware dan sejenisnya akan menggunakan nama yang sama atau mirip dengan aplikasi yang dimiliki windows seperti explorer, expiorer, exploler, spooler dan sebagainya, maka perlu dicermati nama dan lokasinya. Misalnya ada nama explorer tetapi lokasinya bukan di C:\Windows, maka bisa jadi adalah virus. Selain itu, jika kita hilangkan tanda check program atau aplikasi tertentu kemudian setelah beberapa waktu di refresh kembali lagi atau muncul lagi, maka kemungkinan besar aplikasi tersebut merupakan salah satu virus.

FILSAFAT PLATO

Plato dilahirkan di Athena pada tahun 427 SM dan meninggal di sana pada tahun 347 SM. Dalam usia 80 tahun. Ia berasal dari keluarga Aristokasi yang turun temurun memegang peranan penting dalam politik Athena. Iapun bercita-cita sejak mudanya untuk menjadi orang negara. Tetapi perkembangan politik di masanya tidak memberi kesempatan padanya untuk mengikuti jalan hidup yang diingininya itu.
Namanya bermula ialah Aristokles. Plato namanya kemudian yang diberikan oleh gurunya bermain senam. Ia memperoleh nama baru itu berhubung dengan bahunya yang lebar. Sepadan dengan badanya yang tinggi dan tegap. Raut muikanya, potongan tubuhnya serta parasnya yang elok bersesuaian benar dengan ciptaan klasik tentang manusia yang cantik. Dalam tubuh yang besar dan sehat itu bersarang pula pikiran yang dalam dan menembus. Pandangan matanya menunjukkan seolah-olah ia mau mengisi dunia yang lahir ini dengan cita-citanya.

Pada masa kanak-kanaknya pelajaran filosofi mula-mula diperolehnya dari kratylos. Kratylos adalah murid Herakleytos yang mengajarkan “semuanya berlalu” seperti air. Rupanya ajaran seperti itu tidak hinggap dalam kalbu anak aristrokat yang terpengaruh oleh tradisi keluarganya. Justru yang paling berpengaruh adalah ajaran Ariston dan ibunya periktione Pada umur 20 tahun Plato mulai mengikuti pelajaran Sokrates. Ia menjadi murid Sokrates yang paling setia. Bahkan dalam segala karangannya yang selalu berbentuk dialok, Plato selalu menempatkan Sokrates sebagai mulut ajaranya. Walaupun apa yang diajarkanya itu sudah jauh dari pendapat gurunya tersebut.
Tak lama sesudah Sokrates meninggal, Plato meninggalkan Athena dan mulai mengembara selama dua belas tahun, ya’ni tahun 399 SM-387 SM. Awal pengembaraanya adalah di Magara, ke Kyrena, kemudian ke Italia selatan dan terus ke Sirakursadi pulau Sisilia. Di Sisilia inilah ia bertemu dengan seorang penguasa tiranyang bernama Dionysios. Niat baik Plato yang ingin menyadarkanya lewat ajaran filsafat malah dituduh membahayakan bagi kerajaan sehingga Plato ditangkap dan dijual sebagai budak. Peristiwa ini diketahui oleh para pengikut dan murid Plato. Mereka mengumpulkan uang untuk menebus Plato dan membelikan sebidang tanah yang kemudian dijadikan sebuah lembaga pendidikan dengan nama “Akademia”. Di situlah Plato mulai mengajarkan ajaran filsafatnya sejak umur 40 tahun sampai meninggalnya dalam usia 80 tahun. Plato meninggal pada waktu menghadiri acara perjamuan malam pernikahan salah satu muridnya. Padahal Plato sendiri tidak pernah kawin dan tidak mempunyai anak

BUAH TANGAN PLATO

Tulisan Plato yang kebanyakan berbentuk dialog berjumlah 34 buah. Selain itu juga ada tulisan-tulisanya dalam bentuk puisi dan surat. Waktu karanganya tidak diketahui. Semuanya ditulis dalammasa lebih dari setengah abad. Adapun urutan tulisan dialognya dapat dibagi pada empat masa yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masa-masa itu adalah sebagai berikut:

1. Karangan yang ditulis pada masa mudanya. Antara lain: Apologie, Kriton, Ion, Protagoras, Laches, Politeia buku I, Lysis, Charmides, dan Euthyphron. Buku-buku ini berkisar pada pembentukan pengertian dalam daerah etik. Dalam buku ini juga tidak ditemukan pemikiranPlato dengan corak filosofinya, akan tetapi Plato hanya berpegang pada pendirian gurunya Sokrates.

2. Masa peralihan, disebut juga masa magara, karena waktu itu Plato berada di Magara. Buah karyanya antara laian: Gorgias, Kratylos, Menon, Hippias, dan beberapa lainya. Yang dibicarakan didalamnya adalah tentang politik dan pandangan hidup. Di masa ini sudah terbayang perkembangan pikiran Plato yang keluar dari garis Sokrates.
3. Masa pematangan, karyanya yang paling terkenal sampai sekarang antara lain: Phaidros, Symposion, Phaidon, dan Pholiteia (Republik) buku II-X. pokok ajaranya adalah tentang idea

4. Karangan yang ditulis pada masa tua, antara lain: Theaitetos, Parmenidas, Sophitos, Polotikos, Philibos, Timaios, Kritias dan Nomoi.

Tentang Idea

Idea adalah intisari ajaran filsafat Plato . Ajaran ini sangat sulit memahamkanya. Hal ini dikarenakan paham ini selalu berkembang. Berawal dari sebagai teori logika yang kemudian meluas menjadi pandangan hidup. Sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya, ia mencoba menyelesaikan permasalahan Heracleitos (mana yang benar-benar yang berubah) dan Parmenides (yang tetap) . Mana yang benar anatar pengetahuan yang lewat akal atau yang lewat pengalaman. Sebagai contoh, terdapat banyak segitiga yang bentuknya berlainan menurut pengetahuan indra atau pengetahuan pengalaman, tetapi dalam ide atau pikiran bentuk segitiga tersebut hanya satu dan tetap.
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, Plato menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang tidak bersifat tetap, bermacam-macam dan berubah dengan dunia ide yang tetap, satu macam dan tidak berubah. Dunia pengalaman merupakan bayang-bayang dari dunia ide sedangkan dunia ide merupakan dunia yang sesungguhnya, yaitu dunia realitas. Dunia inilah yang menjadi “model” dunia pengalaman. Dengan demikian, dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah dunia ide.

Contoh lain, kalau kita melihat seekor kuda yang bagus atau seorang perempuan cantik, penglihatan itu hanya mengingatkan dalam keinsafan kitapengertian bagus yang sebenarnyayang tidak seluruhnya tergambar tergambar pada kuda yang bagus itu atau pada wanita yang cantik. Pengertian bagus yang sebenarnya bukanlah pula kumpulan segala yang bagus yang kelihatan pada benda-benda. Terhadap segala yang dipandang itu idea merupakan suatu ideal, cita-cita. Bangunan yang tampak denagn pandangan tidak lain daripada tiruan akan gambaran yang tidak sempurna daripada bangunan yang sebenarnya dalam pengertian. Ia serupa tetapi tidak sama.
Pendapat ini diteruskan oleh Plato ke dalam daerah filosofi bahasa. Kata-kata tidak pernah mengambarkan pengertian yang sebenarnya. Ambil misalnya pembicaraan antar duaorang . Apa sebab mereka saling mengerti? Bagaimana pendapat mereka tentang suatu pengertian bisa serupa atau berbeda? Kata tak lain daripada bunyi. Bagaimana kata itu bisa mempunyai arti? Pendengaran bunyi kata itu tidak menentukan maksud kata yang terdengar itu. Kata-kata sebagai bunyi hanya merupakan sebuah symbol daripada sesuatunya yang terletak di belakangnya. Kata itu hanya mengingatkan dalam keinsafan kita bahwa ada yang bersembunyi dibelakangnya. Hanya pikiran dapat menangkap logika yang tepat daripada hubungan kata-kata itu. Berpikir dan mengalami adalah dua macam jalan yang berbeda untuk memperoleh pengetahuan. Pengetahuan yang dicapai dengan berfikir lebih tinggi nilainya dari pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman.
Ajaran ide ini berhasil menjembatani permasalahan Heracleitos dan Parmenides. Plato mengemukakan bahwa pemikiran herakleitos itu benar tetapi hanya pada dunia pengalaman. Sebaliknya, pendapat Parmenides juga benar, tetapi hanya berlaku pada dunia ide yang hanya bisa dipikirkan dalam akal. Dibandingkan dengan gurunya, sokrates, Plato telah maju selangkah dalam pemikiranya. Sokrates baru sampai pada pemikiran tentang sesuatu yang umum dan merupakan hakikat suatu realitas, tetapiPlato telah mengembangkanya dengan pemikiran bahwa hakikat suatu realitas itu bukan “yang umum”, tetapi ynag mempunyai kenyataan yang terpisahdari sesuatu yang berada secara kongkret, yaitu ide. Dunia ide inilah yang hanya dapat dipikirkan dan diketahui oleh akal.

ETIK PLATO
Etik Plato sama dengan pandangan Sokrates, dimana etik bersifat intelektuil dan rasionil.. Dasar ajaranya ialah mencapai budi baik. Budi ialah tahu.Orang yang berpengetahuan dengan sendirinya berbudi baik. Sebab itu sempurnakanlah pengetahuan dengan pengetahuan.
Etik Plato bersendi pada ajaranya tentang idea. Dualisme dunia dalam teori pengetahuan diteruskanya ke dalam praktek hidup. Oleh karena kemauan seorang bergantung kepada pendapatnya. MenurutPlato, budi dibagi kedalam dua bagian yaitu:
1. Budi filosofi yang timbul dari pengetahuan dan pengertian.
2. Budi biasa yang terbawa oleh kebiasaan orang banyak. Sikap hidup yang dipakai tidak terbit dari keyakinan, melainkan disesuaikan kepada moral orang banyak dalam hidup sehari-hari.

Adapun konsep idea adalah adalah bahwa tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik (eudaimonia atau well-being) . Akan tetapi, untuk hidup yang baik tidak mungkin dilakukan tanpa di dalam polis (negara). Alasanya, karena manusia menurut kodratnya merupakan makhluk social dan kodratnya di dalam polis (Negara). Maka, untuk hidup yang baik, dituntuk adanya Negara yang baik. Sebaliknya, polis (Negara)yang jelek dan buruk tidak mungkin menjadiksn warganya hidup dengan baik.
Menurut Plato, di dalam Negara ideal terdapat tiga golongan berikut:

1. Golongan yang tertinggi, terdiri dari orang-orang yang memerintah (para penjaga, para filsuf).

2. Golongan pembantu, terdiri dari prajurit, yang bertugas untuk menjaga keamanan Negara dan menjaga ketaatan para warganya.

3. Golongan rakyat biasa, terdiri dari petani, pedagang, tukang, yang bertugas untuk memikul ekonomi Negara (polis) Tugas negarawan adalah menciptakan keselarasan antara semua keahlian dalam Negara sehingga mewujudkan keseluruhan yang harmonis. Bentuk pemerintahan harus disesuaikan dengan keadaan yang nyata. Apabila suatu Negara sudah mempunyai Undang-Undang Dasar, bentuk pemerintahan yang paling tepat adalah monarki. Bentuk pemerintahan yang aristokrasi dianggap kurang tepat dan pemerintahan terburuk adalah demokrasi. Sementara itu, apabila Negara belum mempunyai Undang-Undang dasar, maka bentuk pemerintahan yang tepat adalah demokrasi, dan yang paling buruk adalah monarki. Konsep tentang Negara ini tertera dalam politeia (tata negara).

Jumat, 26 Maret 2010

MIKE PORTNOY

Mike Portnoy was born on April 20, 1967 and raised in Long Beach, New York, where his interest in music started at an early age. "My father was a rock n' roll disc jockey, so I was always surrounded by music constantly. I had this huge record collection when I was real young and loved the Beatles and then later on Kiss. It was inevitable that I'd become a musician."

Although Mike taught himself how to play the drums, he did take music theory classes in high school. During that time he began playing in local bands Intruder, Rising Power and Inner Sanctum, the latter of which released their own album. Mike left the band after being awarded a scholarship to attend Berklee Music College in Boston.

An avid collector of many things, Mike has a vast array of Dream Theater memorabilia including bootlegs, posters, clippings and everything else under the sun with the band's name on it. He is also responsible for capturing everything the band does on video tape and DAT. His huge video collection includes favorite films as 2001, A Clockwork Orange, Jacob's Ladder and The Wall along with episodes of The Simpsons and memorable boxing matches.

Mike says his biggest influences are Rush drummer Neil Peart and the late Frank Zappa. Other favorites include drummers Terry Bozzio, Vinnie Colaiuta, Simon Philips, John Bonham and Keith Moon and bands such as The Beatles, Queen, Yes, Metallica, Jellyfish, Iron Maidon, U2 and Jane's Addiction. He is also a fan of rap music.

Mike and his wife Marlene live in Rockland, NY with their daughter Melody Ruthandrea, new son Max John, dog Bongo and cats E.T. and Cypress.

Billy Sheehan

Terlahir dengan nama William Sheehan pada 19 Maret 1953 di New York, Billy mengawali karir musiknya dengan belajar bermain gitar. Namun saat ia melihat penampilan Tim Bogert dari Vanilla Fudge, ia memutuskan bas adalah pilihannya.

Gaya bermain Billy banyak dipengaruhi oleh Tim Bogert, Cliff Burton bahkan Sebastian Bach namun ia menganggap Jimi Hendrix adalah sumber inspirasinya.

Billy tidak cuma memainkan bas dengan cara normal, ia juga memakai akord dan teknik two handed tapping seperti biasa dipakai oleh gitaris.

Selain bermain dalam Mr. Big, Billy juga banyak bermain dengan musisi lain seperti David Lee Roth, Steve Vai, dan UFO.

Disela kesibukannya menulis buku pelajaran bermain bas dan acara bass clinicnya, Billy masih sempat merilis 2 album solo berjudul COMPRESSION dan COSMIC TROUBADOUR.

Billy juga sempat menjadi pemandu seminar di Berklee College of Music.

John Pattituci


One of the top bassists of the 1990s (on both acoustic and electric), Patitucci's speed, very clear tone, and versatility are quite impressive. He started playing bass when he was 11, grew up in Northern California, and in 1978 moved south near Los Angeles. He played with Gap Mangione (1979) while going to college, and during 1982-1985 worked in Los Angeles with Tom Scott, Robben Ford, Stan Getz, Larry Carlton, Dave Grusin, Ernie Watts, Freddie Hubbard, and others, in addition to becoming a studio musician. In 1985, he gained a high profile when he joined Chick Corea as a regular member of both the Elektric and Akoustic bands. Patitucci toured and recorded extensively with Corea and made a series of his own diverse sessions for GRP and Stretch (although he is not as strong a composer as he is a bassist). John Patitucci left the Elektric Band in the early '90s but continued working with Corea on an occasional basis.

Steven Siro Vai

Steven Siro Vai (born June 6, 1960 in Carle Place, New York, United States) is a Grammy Award winning guitarist, composer and record producer.

When growing up, the young Vai became interested in rock giants such as Jimi Hendrix, Frank Zappa, Alice Cooper (guitarist Glen Buxton), and Led Zeppelin (Jimmy Page), leading him to take up the guitar. Prior to attending Berklee College of Music, Steve frequently jammed with his teacher Joe Satriani and played in numerous local bands. He has acknowledged the influence of many guitarists, including Jeff Beck, fusion guitarist Allan Holdsworth and, of course, Zappa.

Steve’s career was launched by his fascination with Zappa’s music. A persistent rumour at Berklee tells how Steve would skip classes, spending time in the school’s library transcribing Zappa’s works by ear. Steve mailed transcriptions of Zappa’s guitar solos to him, and after meeting Vai for the first time Zappa was so impressed with the abilities of the young musician, he hired him to transcribe his seemingly endless array of experimental symphonic rock. In these formative stages of his career, Vai’s talent was showcased on such songs as “Moggio” and “Stevie’s Spanking”.

While employed by Zappa, Vai would at times tour with Zappa’s band and engage in a friendly competition with the audience, wherein audience members could bring in musical scores and see if Vai could sight-read them on the spot; Steve Vai is also known to have perfect pitch. Zappa referred to Steve as his “little Italian virtuoso”; he was listed in liner notes as “stunt guitarist”. Steve’s transcription skills can be seen in ‘The Frank Zappa Guitar Book’, a collection of transcribed solos released in 1983.

After leaving Zappa in 1982 he moved to California where he recorded his first album “Flex-Able” and performed in a couple of bands. In 1984 he replaced Yngwie Malmsteen as lead guitarist in Alcatrazz with whom he recorded the album “Disturbing the Peace”.

Later in 1985 Vai joined former Van Halen frontman David Lee Roth’s newly assembled group (which also featured acclaimed bassist Billy Sheehan and drummer Gregg Bissonette) to record the multi-platinum albums “Eat’em And Smile” and “Skyscraper”. These albums, along with their accompanying videos and arena tours, significantly enhanced Vai’s reputation and popularity. At the time, Roth engaged in a war of words with the members of Van Halen; many commentators favorably compared Vai’s guitar-playing to Eddie Van Halen’s.

Following 1988’s popular Skyscraper Tour, Vai left David Lee Roth’s band. In 1989 Vai stepped into guitarist Adrian Vandenberg’s shoes to record with British rock-group Whitesnake after Vandenberg injured his wrist shortly before recording was due to begin for the album “Slip of the Tongue”.

Joe Satriani

Joe “Satch” Satriani (born on July 15, 1956, in Westbury, New York and brought up in Carle Place, New York, USA) is an instrumental rock guitarist and teacher, and a recognized virtuoso of the rock guitar. Guitarists Alex Skolnick, Larry Lalonde, Steve Vai, Charlie Hunter and Kirk Hammett were among his students. Satriani often tours as the guitar playing trio G3, usually with Steve Vai.

Joe Satriani was inspired to play guitar at age 14 after hearing that Jimi Hendrix had died. Satriani reportedly heard the news during a football training session where he immediately confronted his coach and announced that he was quitting to become a guitarist.

In 1974, he studied music with jazz guitarist Billy Bauer and with reclusive jazz pianist Lennie Tristano. The technically demanding Tristano greatly influenced Satriani’s playing. Satriani also began teaching guitar, with his most notable student, at this time, being fellow Long Island native Steve Vai.

In 1978 Satriani moved to Berkeley, California to pursue a music career. Not long after his arrival he resumed teaching. His most notable California students included: Kirk Hammett (Metallica), David Bryson (Counting Crows), Kevin Cadogan (Third Eye Blind), Larry Lalonde (Primus), Alex Skolnick (Testament), Phil Kettner (Laaz Rockit) and Charlie Hunter.

When his friend and former student Steve Vai gained fame playing with David Lee Roth in 1986, Vai raved about Satriani in several interviews with guitar magazines. In 1987, Satriani’s second album Surfing With the Alien produced popular radio hits, and was the first all-instrumental release to chart so highly in many years. Satriani also toured Australia and New Zealand with Mick Jagger in support of the Rolling Stones singer’s solo album.

In 1989, Satriani released the album Flying in a Blue Dream. The album sold well, particularly in Texas. It was heavily promoted by KLBJ-FM in Austin. “One Big Rush” was featured on the soundtrack to the Cameron Crowe movie Say Anything. The song was also featured by the Dallas Stars’ as their entry song at every period. “The Forgotten Part II” was featured on a Labatt Blue commercial in Canada in 1993. “Big Bad Moon”, one of Satch’s few singles with personally sung vocals, was a minor hit in late 1989.

In 1992, Satriani released The Extremist, his most critically acclaimed and commercially successful album to date. Radio stations across the country were quick to pick up on “Summer Song”, while “Cryin’”, “Friends” and the title track were regional hits. The album is now considered a rock classic.

In late 1993 Satriani joined Deep Purple as a short-term replacement for departed guitarist Ritchie Blackmore during the band’s Japanese tour. The concerts were such a success Satriani was asked to join the band permanently, although his long-term contract with Sony prevented this happening.

In 1996, he formed G3, a concert tour featuring three instrumental rock guitarists — originally Satriani, Vai, and Eric Johnson. The G3 tour has continued periodically since its inaugural version, where Satriani and Vai are returning members, featured with a floating third member, including Eric Johnson, Yngwie Malmsteen, John Petrucci, Kenny Wayne Shepherd, Robert Fripp, Patrick Rondat, Paul Gilbert and more.

In 1998 Satriani recorded and released Crystal Planet and in 2001 released a Live album recorded at San Francisco in December 2000 which was also released as a music DVD.

In 2006 Satriani recorded Super Colossal and released another live album and DVD, Satriani Live.

In 2008 Satriani started a new side project with ex-Van Halen members Sammy Hagar and Michael “Mikey” Anthony, and Red Hot Chili Peppers drummer Chad Smith. By the end of 2008 they revealed the band’s name as Chickenfoot. Their first album, titled Chickenfoot, was released in June 2009.